Stok Beras Bulog Untuk Wilayah Cirebon “Di Pastikan Tetap Aman Hingga Akhir Tahun”

Cirebon Online

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Kota Cirebon, – Dengan stok yang cukup dan penyerapan yang berjalan baik, Bulog Cirebon memastikan bahwa kebutuhan pangan untuk wilayah Cirebon dan sekitarnya tetap aman hingga akhir tahun 2024.

Kepastian tersebut di sampaikan Pimpinan Cabang Perum Bulog Cirebon Ramaijhon Purba, bahwa proses impor dan penyerapan pangan di wilayahnya masih berjalan dengan baik.

Menurutnya, tugas Bulog daerah adalah menerima impor, menyiapkan ruang untuk pembongkaran, memasukkan ke gudang, dan merawat stok tersebut.

“Kami sudah menyerap sekitar 70.000 ton dari target awal 41.000 ton, artinya kita sudah mendekati 200%. Namun, kita tetap akan melakukan penyerapan sepanjang harganya masuk dan kualitasnya cocok,” ungkap Ramaijhon. Selasa (9/7/2024)

Masih kata Ramaijhon menjelaskan, bahwa penyerapan PSO (Public Service Obligation) kini hampir tidak ada, dan yang ada saat ini adalah penyerapan komersil dengan rata-rata 200 hingga 300 ton per hari.

” Pihaknya menekankan akan pentingnya memastikan pasar sebelum melakukan pengadaan komersil agar tidak terjadi kelebihan stok yang sulit untuk dijual,” tandasnya.

Diapun menambahkan, Bulog Cirebon memiliki tiga alokasi bantuan pangan lagi yang akan diberikan pada bulan Agustus, Oktober, dan Desember.

Untuk itu, sebagai daerah sentral, Cirebon memiliki kewajiban untuk membantu daerah lain yang defisit seperti Bandung, Cianjur, dan Ciamis sesuai dengan permintaan mereka.

” Jadi, ini pentingnya program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) untuk menjaga kestabilan harga di pasar,” ucapnya.

Tak hanya itu, Ramaijhon juga menginformasikan meskipun kemasan beras yang digunakan masih mencantumkan harga lama sebesar Rp10.900, tetapi harga baru sebenarnya adalah Rp12.500. Dan, kemasan baru dengan harga yang diperbarui akan dicetak setelah stok kemasan lama habis.

“Saat ini, kita memiliki stok sekitar 46.000 ton di gudang. Untuk bantuan pangan, kita hanya membutuhkan sekitar 6.000 ton per alokasi, jadi totalnya 18.000 ton. Sisa stok yang ada akan digunakan untuk membantu daerah lain,” pungkasnya. (Toto M Said)

Spread the love