CirebonOnline
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kabupaten Cirebon, – Salah satu Madrasah Ibtidaiyah di desa Mekarsari, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, setiap tahun menjadi korban banjir Waled, selalu tidak mendapat perhatian Kemenag Kabupaten Cirebon.
Madrasah Ibtidaiyah Al Muawanah yang selalu diterjang banjir dengan ketinggian air sampai 130 Cm membuat kerusakan yang cukup parah baik bangunan, mebeler, dokumen, ATK dan sejumlah komputer serta printer.
“Dari penderitaan yang dialami guru dan murid di Madrasah Al Muawanah, belum pernah mendapat perhatian dari lembaga yang menaungi yaitu Kementerian Agama di Kabupaten Cirebon.” Kata Soleha SPd, kepala sekolah Madrasah Al Muawanah, kepada media. Senin (24/1/2022).
Disampaikan Soleha, bahwa banjir yang menerjang MI Al Muawanah termasuk yang terbesar kali ini membuat Siwa dan guru selama sepuluh hari nyaris tidak bisa belajar. Kami memang sekolah swasta, tetapi Madrasah swasta ini, turut mencerdaskan anak bangsa. Namun, sangat di sayangkan induk kami yaitu Kemenag di Kabupaten Cirebon, tidak ada kepedulian atas penderitaan kami.

“Kemenag jangankan memberikan bantuan kepada Madrasah Al Muawanah, melihat saja tidak.” Ungkapnya.
Soleha juga mengatakan, ketika di temui saat membersihkan lumpur di ruangan Madrasah, mengeluh persoalan banjir Waled yang tidak pernah kunjung selesai yang sangat berdampak terhadap belajar siswa.
Untuk itu kata Soleha bersama guru dan siswa Madrasah Al Muawanah, kami mohon Kemenag kabupaten Cirebon bisa turun melihat langsung derita yang menimpa akibat banjir di Kecamatan Waled.
“kadangkala kami, prihatin dan merasa di abaikan oleh Kemenag, dibandingkan dengan PGRI yang begitu tanggap mengunjungi SDN Waled hingga menyelusuri keberadaan guru dan muridnya yang terdampak Banjir.” Tuturnya.
Sedangkan sekolah MI Al Muawanah, tidak pernah di kunjungi oleh Kemenag yang hanya diam serta membisu saja. tegas Kepala MI Al Muawanah sambil terisak tangis. (Red/Adang Juhandi).