Cirebon Online
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kabupaten Cirebon, – Pemerintah Desa Mundu Mesigit Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon Jawa Barat. Melaksanakan pembangunan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yang diberi nama “Kilau Bersama” dengan lokasinya di sekitar Situs Makam Syekh Ki Lobama.
Dalam peletakan batu pertama tersebut di hadiri Kuwu Syarifuddin, perangkat dan lembaga desa dan tokoh masyarakat lainnya.
Di sampaikan Kuwu Syarifuddin, dibangunnya Bumdes ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dengan UMKM dan Pendapatan Asli Desa.
Dan, pembangunan BUMDES Kilau bersama sebagai salah satu upaya menjadikan wisata religi yang berada di Desa Mundu Mesigit lebih ramai dan nyaman ada lokasi berjualan di situs Kilobama.
“Jadi, maksud dan tujuan pembangunan BUMDES Kilau bersama itu antara lain untuk menjadikan wisata religi yang berada di Desa Mundu Mesigit nyaman ramai dan aman serta bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” katanya.

Usai melakukan peletakan batu pertama,
Kuwu Syarifudin juga menambahkan, dirinya mengapresiasi berdirinya BUMDes Kilau Bersama untuk menambah pendapatan desa yang dikelola dengan manajemen yang baik dan profesional. Insya Allah BUMDes ini akan maju.
“Saya sangat optimis Bumdes ini dapat memacu geliat ekonomi masyarakat,” Ujarnya.
sejarah dari situs wisata kilobama :
Menurut Raden Iing kuncen Kigede Kilobama menjelaskan, bahwa situs sejarah yang dikenal dengan Masjid Seribu Jin ini, masih bisa kita lihat langsung dan nyata masih ada bentuknya.
Ada sebuah bangunan pondasi tempo dulu yang tersusun dari tumpukan bata yang merupakan sebuah masjid peninggalan Ki Lobama yang merupakan salah seorang mubalig dari Timur Tengah, Baghdad yang bernama lengkap Syekh Abdurrohman Al-Baghdadi yang dipercaya sebagai utusan dari Sultonul Aulia Syekh Abdul Qodir al Jailani untuk menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, pada sekitar abad ke-11.
“Ini yang menjadi cikal bakal lahirnya sejarah Masjin Jin, Kigede Mundu, Syekh Brata kelana serta situs sejarah lainnya yang ada di wilayah Desa Mundu Mesigit, kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon,” Tuturnya.
Raden Iing pun menceritakan, Makam Adipati Terung saat itu, Syekh Syarif Abdurrohman berdakwah di tanah jawa di wilayah yang sekarang bernama Mundu Mesigit untuk melaksanakan misinya dengan membangun masjid yang bila dilihat mirip candi di Jawa Timur atau Singasari Akhir.
Selain sebagai sarana ibadah ritual, masjid tersebut juga digunakan beliau untuk menggembleng santri-santrinya dalam hal menuntut ilmu agama Islam serta ilmu-ilmu lainnya.
“Dari sinilah, beliau memiliki nama julukan ‘Ki Lobama’ alias Kiai yang loba (banyak) ilmu agama.” tuturnya.
Masih kata Raden Iing, bahwa bangunan masjid ini dikenal dengan istilah masjid seribu jin yang terdapat sumur keramat yang airnya jernih serta adem yang dipercaya para ziarah bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit juga sebagai salah satu sarana untuk menyucikan diri.
Selain itu, makam Ki Lobama, di pemakaman ini juga banyak makam lainnya, baik yang sudah tua maupun baru, termasuk juga makam anak dari Sunan Gunung Jati yang bernama Pangeran Brata Kelana (Pangeran Seda Lautan ).
Terdapat lima tokoh yang dimakamkan di tempat ini, yaitu Ki Lobama (Syekh Abdurrahman al-Baghdadi), Pangeran Brata Kelana Seda Lautan, Nyimas Rara Kafi (Istri ke-4 Sunan Gunung Jati), Walang Sungsang, Ki Dampu Awu, Pangeran Nuruzzaman, Nyimas Kadilangu (Cicit ke-17 Syekh Gunung Jati) dan Ki Gede Mundu serta lainnya.
”Tempat situs inilah yang menjadikan sebagai tempat situs bersejarah yang diakui dan sudah di teliti oleh cagar budaya Jawa Barat di Cirebon.” jelas Raden Iing. (Jamil)