Cirebon Online
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kabupaten Cirebon, – Panitia Tradisi sedekah laut di desa Citemu Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon Jawa Barat, menggelar rapat koordinasi pelaksanaan pesta Laut yang akan berlangsung meriah pada hari Minggu tanggal 28/07/2024.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri Forkopimda, Muspika Kecamatan Mundu, Kapolsek Mundu, para kuwu, TNI Angkatan Laut, Anggota Polairud, Dishub kabupaten Cirebon, para nelayan tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya.
Disampaikan kuwu desa Citemu Heriantono, bahwa kegiatan tradisi sedekah laut itu disebut nadran yang rutin dilakukan setiap tahun.
” Dan, pada hari ini di adakan rapat Koordinasi dengan berbagai instansi pemerintah untuk menjaga keamanan ketertiban pelaksanaan pesta Laut yang akan berlangsung pada hari Minggu tanggal 28 Juli 2024,” katanya.
Menurutnya, pada pelaksanaan tradisi sedekah laut, seluruh nelayan desa Citemu bersama pemdes Citemu melakukan berbagai persiapan materi dan finansial serta perijinan dengan instansi terkait agar pelaksanaan berjalan kondusif dan sukses.
” Kami mempersiapkan puluhan perahu nelayan dihias dan ikut mengawal proses larung sesajen ke tengah laut,” ungkapnya.
Sementara itu dalam sambutannya camat Mundu Novi Komalasari menyampaikan, prosesi arak arakan pesta Laut harus saling menjaga keamanan ketertiban dan kesuksesan demi kelancaran suksesnya acara tersebut.
” Saya titip jaga kesehatan, keselamatan demi suksesnya acara pesta Laut di desa Citemu,” ungkapnya.
Hal senada dikatakan Kapolsek Mundu Iptu Didi Sumardi, SH., pesta Laut (nadran) yang rutin di gelar dengan pelaksanaan sedekah laut selalu dipadati pengunjung terutama warga sekitar.
” Di sinyalir ribuan warga memadati sisi jalan, yang dilintasi oleh arak-arakan dan ini harus diantisipasi keamanan demi kelancaran serta suksesnya nadran,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolsek Mundu juga menegaskan bahwa, jika pelaksanaan tradisi sedekah laut terjadi kejanggalan kelanjutan keamanan.
” Maka acara tersebut akan segera di berhentikan,” tegasnya.
Sedangkan ketua panitia pesta Laut Rosidin menuturkan, acara nadran akan berlangsung satu minggu sebelum hari H ada berbagai rangkaian acara yaitu tahlil, doa bersama dengan pengajian, wayang golek, wayang kulit dan lainnya.
” Pada sehari sebelum hari H nya biasanya mengadakan kirab budaya yang diikuti oleh berbagai kalangan para nelayan,” ujarnya.
Tak hanya itu, acara seremonial salah satu tokoh masyarakat membacakan gambaran tradisi sedekah laut tersebut.
“Ada Sedekah Laut Selesai prosesi baca doa, Perahu kecil sebagai tempat sesajen yang akan dilarung di laut dihias aneka hasil bumi tersebut ditirunkan ke laut untuk dilarung,” terangnya.
Diapun memaparkan, warga yang hendak ikut prosesi larung, diperbolehkan naik perahu. Guna keamanan, warga yang ikut naik perahu dibatasi. Setiap perahu nelayan dipandu sejumlah petugas keamanan.
“Setelah semua dipastikan siap dan aman, Secara perlahan, kapal nelayan yang membawa sesajen tersebut bergerak menuju Tengah laut,” jelasnya
Tak hanya itu, agenda larung diikuti puluhan perahu nelayan lain yang ditumpangi oleh masyarakat, Proses larung menuju ke tengah laut turut dikawal oleh petugas gabungan dari Basarnas, TNI Angkatan Laut serta Anggota Polairud.
” Ini semua demi untuk menjaga kelancaran, keamanan dan suksesnya larung di tengah laut di desa Citemu,” pungkasnya. (Toto M Said)