CirebonOnline
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kab. Brebes, – Brebes sangat luar biasa Usaha Micro Kecil Menengah (UMKM) sudah komersil tingkat nasional, maka dari itu Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai lembaga perbankan dengan tujuan untuk menyalurkan jasa dan keuangan juga BRI berada di tengah-tengah masyarakat terutama UMKM.
“Saya berharap agar kegiatan ini nantinya memberi manfaat kepada seluruh peserta bisa menjadi usahawan muda yang handal ” kata Pimpinan Cabang BRI Brebes Nicky Muhammad Zahab saat membuka Program Digitalisasi Pendidikan dan Kemandirian 1000 Madrasah dan Pondok Pesantren di aula Perpustakaan Brebes, Kamis (25/11/2022).
Nicky mengatakan ada potensi besar yaitu di madrasah dan ponpes melalui kerja sama BRI dan Kementerian Agama khususnya di Brebes umumnya di Jawa Tengah. Diwujudkan dalam bentuk program digitalisasi pendidikan dan kemandirian 1000 Madrasah dan pondok pesantren bersama BRI Kantor Cabang Brebes.
“Saya berharap UMKM di Indonesia khususnya di Kabupaten Brebes semakin berkembang utamanya “LAPAKEMANE” menjadi Pioneer untuk UMKM dengan 1000 Madrasah di Jawa Tengah dan ratusan di Brebes. Mudah-mudahan penggiat kondisi ekonomi yang selama ini masih butuh perhatian,” tandasnya.
Kepala Bidang Usaha Mikro Lusiana Indira Isni memandang kegiatan ini sangat positif. Dia berharap pelatihan ini akan menumbuhkan jiwa-jiwa kewirausahaan dari santriwan dan santriwati di Kabupaten Brebes.
Jadi setelah mengikuti pelatihan, membuat produk nantinya juga ada pelatihan pemasaran. Misalkan bisa melalui media online, jadi produk para santri bisa dibeli konsumen di luar daerah bahkan bisa sampai keluar negeri.
Lusi membandingkan kalau santri sudah mempunyai keunggulan segi agama. Tentu, sudah pasti dengan pelatihan-pelatihan semacam ini punya keunggulan tambahan yaitu ketrampilan. Outputnya, santriwan dan satriwati bisa menjadi usahawan.
Pelatihan diikuti santri dan santriwati dari 10 pondok pesantren di Kabupaten Brebes. Sebagai narasumber Ajeng Kartini yang merupakan owner Grinting Food. Mereka dilatih cara pembuatan keripik daun kelor.
Ajeng menuturkan kalau membuat kripik daun kelor sangat mudah karena pembuatannya hampir sama dengan membuat keripik pada umumnya. Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan, tepung terigu, tepung tapioka, garam dan margarin dan tentu saja daun kelor sebagai bahan utama keripik kelor.
Selain sebagai upaya pemanfaatan sumber daya alam yang ada, daun kelor diyakini memiliki banyak manfaat positif bagi tubuh manusia sehingga pangsa pasar masih terbuka lebar. (*)