Brebes, Terus Genjot Penurunan Stunting

Cirebon Online

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Jawa Tengah, – Percepatan penurunan stunting di Kabupaten Brebes terus digenjot. Untuk mewujudkannya dengan menjalin kemitraan lintas sektor dan kerjasama semua pihak. Juga pendekatan multi sektor baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah desa dan masyarakat agar dapat menurunkan stunting sampai dengan 14 persen di 2024 ini.

Demikian disampaikan Penjabat Bupati Brebes Iwanudin Iskandar, SH, MH saat membuka Rapat Koordinasi (RAKOR) Percepatan Penurunan Stunting di Aula lantai 5 KPT Brebes, Selasa (23/7/2024).

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2022 balita stunting di Kabupaten Brebes 29,1 persen, angka ini naik dari tahun 2021 yang ada di angka 26,3 persen. Namun, berdasarkan survei kesehatan Indonesia prevalensi stunting Kabupaten Brebes adalah 21,6 persen.

“Saya mengapresiasi kinerja semua pihak, saya berterimakasih kepada forkopimda yang ikut membantu percepatan penurunan stunting, baik melalui donasi telur, sosialisasi maupun kegiatan lainnya,” ucap Iwan.

Iwan mengatakan bahwa percepatan penurunan Stunting bukan hanya tugas dari Dinas Kesehatan dan DP3KB Brebes dan tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Pihaknya sudah koordinasi dengan jajaran Kodim 0713/Brebes dan Polres Brebes untuk membantu dan mengawal, bila perlu jemput bola ke desa-desa untuk mengetahui secara pasti kondisi stunting di Brebes.

Iwan juga berpesan agar Dinas Kesehatan segera merilis nama dan alamat sasaran, data By Name By Address (BNBA) balita bermasalah dengan gizi hasil intervensi serentak. Supaya intervensi gaspol, PMT, dan intervensi dari pemerintah desa, perangkat daerah dan instansi lain lebih tepat sasaran.

Iwan mengingatkan, untuk donasi telur untuk percepatan penurunan stunting dapat ditingkatkan. Penyerahan donasi telur ke sasaran dalam keadaan matang, sehingga desa harus memasakkan telur sebagai bahan tambahan pemberian makanan tambahan.

Selanjutnya, Iwan menandaskan, agar kepala desa untuk melaksanakan hal-hal yang telah ada pada surat edaran tentang penggunaan dana desa untuk pemberian makanan tambahan dan fasilitasi balita stunting, rujuk ke dokter anak, dan peningkatan kedatangan balita ke posyandu.

“Ajak masyarakat untuk makan bersama baik di tingkat kecamatan maupun tingkat desa, saya berharap kegiatan baik yang telah berjalan dapat ditingkatkan,” pungkas Iwan.

Kepala Baperlitbangda Kabupaten Brebes Drs Apriyanto Sudarmoko dalam laporanya mengatakan Rakor digelar secara luring dan daring. Rakor bertujuan untuk meneguhkan komitmen pelaksanaan intervensi penyediaan jamban dan air bersih kepada keluarga berisiko stunting, intervensi pemberian PMT, GASPOL dan pendampingan kepada sasaran percepatan penurunan stunting di Kabupaten Brebes secepatnya terealisasi.

Selain itu, untuk melihat situasi hasil intervensi serentak tahun 2024 dan menindaklanjuti hasil intervensi serentak kepada balita bermasalah dengan gizi sesuai dengan rekomendasinya. Juga berdiskusi untuk menggali pemecahan masalah dalam percepatan penurunan stunting tahun 2024.

Pada kesempatan tersebut juga diberikan piagam penghargaan kepada Polres Brebes, Kodim 0713 Brebes, Kejaksaan Negeri Brebes, ATR/BPN Brebes, PT Charon Pokhand, Tanoto Foundation, PT Yeon Heung Megasari, Yayasan Simpul, Perumda Tirta Baribis dan Baznas Brebes. Mereka telah berpartisipasi dalam Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dalam rangka percepatan penurunan stunting Kabupaten Brebes Tahun 2024. Juga diserahkan sembako dari Baznas Brebes kepada Keluarga beresiko stunting dari keluarga miskin ekstrem pada desa prioritas sebesar Rp12.600.000,-

Turut hadir Sekda Brebes Ir Djoko Gunawan MT, jajaran Forkopimda, para kepala OPD, Ketua Baznas Brebes, Camat Se Kabupaten Brebes, Para Kepala Desa dan Kepala UPTD Puskesmas Se Kecamatan Brebes. (Agus A/ Wasdiun)

Spread the love