Cirebon Online
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kota Cirebon, – Pemerintah Kota Cirebon melalui Pj Sekretaris Daerah Kota Cirebon, H Iing Daiman SIP MSi didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Siti Maria Listiawaty, mengadakan press conference di Ruang Prabayaksa Gedung Setda Kota Cirebon, Senin (28/10/2024).
Press conference ini bertujuan untuk menanggapi insiden keracunan yang dialami oleh sejumlah peserta kegiatan pengabdian masyarakat di Puskesmas Cangkol pada tanggal 25 – 26 Oktober 2024.
Dalam konferensi pers tersebut, Pj Sekda Kota Cirebon menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas kejadian ini dan menekankan pentingnya langkah-langkah antisipasi agar insiden serupa tidak terulang kembali.
“Kami sangat prihatin atas kejadian ini dan berharap insiden serupa tidak terulang kembali,” ujar Pj Sekda.
Untuk menangani kasus ini, Dinas Kesehatan Kota Cirebon telah diinstruksikan untuk melakukan penanganan yang komprehensif, termasuk evaluasi dan pemantauan kondisi para korban.
Upaya pemulihan telah dilakukan baik bagi pasien yang masih dirawat di berbagai rumah sakit maupun fasilitas kesehatan, maupun bagi mereka yang telah pulang ke rumah masing-masing.
“Saat ini sampel makanannya sedang diuji lab. Mudah-mudahan hasilnya cepat keluar sehingga kami bisa mengetahui faktor penyebab kejadian ini,” lanjut Pj Sekda.
Pj Sekda memastikan, Pemkot Cirebon berkomitmen untuk terus mendampingi dan memantau kondisi para korban hingga pulih sepenuhnya serta meningkatkan pengawasan agar kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Siti Maria, menyampaikan kronologis insiden tersebut. Ia menjelaskan, kejadian bermula dari kegiatan sosialisasi sanitasi yang diadakan oleh sebuah perguruan tinggi di Cirebon. Acara diselenggarakan di Puskesmas Cangkol.
“Kegiatan ini tujuannya baik ya, bagian dari pengabdian masyarakat oleh mahasiswa, sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM),” tutur Siti Maria.
Selama kegiatan, panitia juga menyediakan snack bagi peserta yang hadir. Namun, diduga setelah mengonsumsi snack tersebut, beberapa peserta mengalami gejala mual, muntah, hingga diare, dan beberapa orang memerlukan penanganan medis lebih lanjut. Saat ini, teridentifikasi 44 orang yang terdampak, termasuk kader peserta sosialisasi dan pegawai Puskesmas.
“Ada kemungkinan juga beberapa snack dibawa pulang sehingga anggota keluarga juga terdampak. Dari jumlah tersebut, 10 orang harus menjalani perawatan, dan kondisi mereka sudah mulai membaik, baik gejala muntah maupun diare yang dialami sudah mereda,” lanjutnya.
Siti Maria menjelaskan, Dinas Kesehatan Kota Cirebon telah mengirimkan sampel makanan yang dikonsumsi peserta untuk diuji di Labkesda Jawa Barat.
“Sampel makanan telah dikirim ke Labkesda Jawa Barat untuk pemeriksaan lebih lanjut, guna mengetahui apakah makanan tersebut merupakan penyebab dari gejala yang dialami,” jelas Siti Maria. (Red/*)